🎽 Ilustrasi Khotbah Tentang Rumah Tangga

KumpulanBahan KHOTBAH KRISTEN lengkap dengan ayat pendukungnya. Buat Khotbah untuk Ibadah di Gereja, Ibadah di Rumah Tangga, Ibadah pada Hari Pengucapan Syukur, Khotbah untuk Ibadah Pria, Khotbah untuk Ibadat Wanita, Khotbah untuk Layanan Remaja atau untuk menyusun cerita untuk anak-anak Sekolah Minggu. Nubuatan Nabi Mika tentang datangnya Yesaya41:10. Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Fear not, for I am with you; be not dismayed, for I am your God; I will strengthen you, I will help you, I will uphold you Khotbahibadah rumah tangga Berikut ini kumpulan khotbah ibadah rumah tangga yang bisa anda gunakan untuk pelayanan Firman agar banyak orang menjadi terberkati oleh Firman Tuhan Artikel Terkait. Pada malam hari ini kami mengucap syukur atas penyertaanMu dimana kami sudah muji dan mendengarkan FirmanMu. CaraMendapat Kekuatan Maksimal Dari Roti Hidup Yang Kekal. "Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi.". Yohanes 6:35a Tubuh manusia selalu membutuhkan makanan setiap hari. Berbagai macam makanan yang dikonsumsi agar semua kebutuhan protein, gizi, vitamin, karbohidrat dan zat Adalahsia-sia bila kita membangun rumah tangga jika tidak melibatkan Tuhan dan memiliki hati yang takut akan Dia. "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah-sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." (Mazmur 127:2). Disinicoba saya kumpulkan beberapa Khotbah Kristen format Power Point (pptx) dari beberapa pendeta. Khotbah tersebut bisa sobat download secara gratis untuk dipelajari lagi. Silahkan di edit ulang sesuaikan dengan kondisi gereja yang akan disanpaikan. Hapus yang tidak penting dan rapikan untuk tulisannya supaya mudah terbaca dan terlihat. TranslatePDF. SUAMI ISTERI DALAM KELUARGA KRISTEN Peran Suami Isteri Dalam Keluarga Berdasarkan Efesus 5:22-33 dan Penerapannya Dalam Keluarga Kristen Masa Kini Fernando Tambunan Email: viery2006@ The institutions are the first once founded the lord in the this world , but today many families who have degradation relations Shalomsaudara seimanku yang di kasihi di dalam TUHAN kita YESUS KRISTUS. Puji Tuhan setelah berapa waktu lalu saya memposting tentang kumpulan judul-judul khotbah beserta ayat dan poinnya, di kesempatan yang baik ini untuk kedua kalinya saya kembali akan memposting mengenai judul-judul khotbah terbaru di tahun 2018 yang selalu saya catat dalam berbagai ibadah yang saya ikuti, baik itu ibadah Disiniartikel kembali memposting beberapa judul-judul khotbah beserta nas dan poinnya yang terbaru di tahun 2019, seperti sebelumnya judul-judul khotbah yang asha04.com bagikan ini adalah hasil dari catatan pribadi selama mengikuti berbagai ibadah seperti ibadah Raya, ibadah rumah tangga, ibadah pemuda, ibadah kaum wanita dan XyWN. Materi khutbah Jumat kali ini mengangkat tema tentang bagaimana upaya setiap Muslim untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan senantiasa dalam lindungan, berkah, dan ridha Allah swt. Upaya ini harus terus dilakukan oleh setiap pasangan dalam keluarga yang nantinya juga akan melibatkan putra dan putrinya sebagai sebuah satu kesatuan untuk membangun keluarga yang ideal dan diwarnai dengan sejuknya nilai-nilai agama di dalamnya. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Mewujudkan Keluarga Harmonis yang Diridhai Allah.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap insan di dunia untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah yang telah menganugerahkan nikmat yang tak bisa dihitung satu-persatu. Ungkapan rasa syukur ini harus diteguhkan dari dalam hati, diungkapkan dalam ucapan, dan direalisasikan dalam wujud tindakan. Bagi umat Islam, rasa syukur dalam tindakan ini bisa diwujudkan dengan senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt melalui wujud menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Oleh karena itu pada momentum shalat Jumat kali ini, mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa. Jangan sampai kita hidup tanpa bekal takwa dan kita tidak boleh pergi dari dunia ini kecuali dalam keadaan Islam. Hal ini sering ditegaskan oleh para khatib dalam setiap khutbahnya melalui firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Imran ayat 102 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Di antara nikmat yang harus kita syukuri dalam kehidupan di dunia ini adalah keberadaan keluarga yang merupakan elemen dan komunitas awal pembelajaran hidup setiap manusia. Setiap insan mesti mengidam-idamkan keluarga yang bisa menjadi tempat belajar tentang kehidupan sekaligus tempat beristirahat, bercengkrama, penuh dengan tawa bahagia, dan tentunya harmonis serta senantiasa dilindungi dan diberkahi oleh Allah swt. Tidak ada yang menginginkan keluarga yang ketika pulang selalu diwarnai dengan keributan, ketidakharmonisan, dan penuh dengan suasana tidak nyaman. Semua ingin memiliki rumah sebagaimana ungkapan bijak “Baiti jannati” rumahku adalah surgaku. Rumah yang selalu nyaman ditempati, penuh dengan kebahagiaan, senantiasa dihisai dengan ibadah kepada Allah swt, layaknya surga. Untuk mewujudkan hal ini, tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu melalui sebuah proses panjang yang diawali dari niat seseorang membina rumah tangga melalui sebuah pernikahan. Pernikahan yang diniati dengan benar, alias bukan untuk tujuan main-main, apalagi hanya untuk tujuan kemewahan, popularitas, dan nafsu belaka, akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik dan mampu menyempurnakan keislaman seseorang. Sebagaimana hadits Rasulullah إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي Artinya “Jika seorang hamba Allah Swt. menikah, berarti telah menyempurnakan separuh agama, maka hendaklah bertakwa kepada Allah Swt. pada separuh sisanya.” HR Baihaqi. Dari hadits ini bisa kita pahami bahwa pernikahan, sebagai pintu gerbang membentuk keluarga, memiliki dimensi ibadah. Bukan hanya sekedar menyatukan dua insan manusia saja. Dimensi ibadah inilah yang harus menjadi dasar bagi setiap orang dalam menjalankan sunnah Rasulullah ini sehingga bisa menyempurnakan agamanya. Sehingga dalam sebuah keluarga, nilai-nilai agama yang kental menjadi salah satu faktor terciptanya keluarga yang harmonis dan senantiasa dalam ridho dan lindungan Allah swt. Dengan nilai-nilai agama, setiap aktivitas dalam keluarga akan menjadi nilai ibadah dan mampu membawa kebaikan dan keberkahan pada seluruh keluarga. Nilai-nilai agama akan menghindarkan setiap anggota keluarga dari perbuatan yang menghantarkannya kepada dosa-dosa besar serta akan terhindar dari api neraka. Saling mengingatkan anggota keluarga untuk menghindari perbuatan yang menghantarkan kepada neraka juga diingatkan Allah swt dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim Ayat 6 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Selain niat yang benar dan menanamkan nilai-nilai agama, ikhtiar lain yang perlu dilakukan guna mewujudkan keluarga harmonis adalah senantiasa mengeratkan ikatan hubungan baik dengan sesama anggota keluarga. Masing-masing harus bisa memerankan perannya dengan tidak merendahkan peran anggota keluarga yang lain. Semua yang ada dalam keluarga adalah satu tim layaknya para awak kapal yang mengarungi bahtera untuk menuju satu dermaga. Masing-masing memiliki kewajiban dan hak yang berbeda. Namun tidak boleh merasa lebih tinggi derajatnya dari yang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada inilah yang justru akan menjadi sebuah kelebihan dalam mengelola rumah tangga karena bisa saling melengkapi satu sama lain. Kesetaraan ini juga sudah ditunjukkan dalam Al-Qur’an yang tidak menyebut kata istri’ dengan kata zaujah زوجة. Namun, Al-Qur'an menyebut kata istri dengan lafal zauj زوج selayaknya menyebut seorang suami. Seperti termaktub dalam Surat An-Nisa ayat 1 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا Artinya "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya..." Ini menunjukkan bahwa sejatinya antara suami dan istri dalam keluarga memiliki kesetaraan sebagai dua insan yang bersatu yang menjadikan masing-masing sebagai belahan jiwa dan saling melengkapi. Dengan menjadikan anggota keluarga sebagai belahan jiwa, maka tentu tidak akan muncul fenomena yang sekarang banyak muncul dan diekspos di media terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga. Jika masing-masing mengetahui bahwa anak adalah darah daging sendiri, istri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian istri, maka mereka tidak akan tega menyakiti terlebih melakukan KDRT dalam keluarga. Allah berfirman هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ Artinya "...Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…" QS Al-Baqarah 187. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Upaya mewujudkan keluarga harmonis tentu harus terus kita lakukan dengan ikhtiar-ikhtiar nyata. Namun yang terpenting juga, kita harus terus berdoa kepada Allah swt agar keluarga kita senantiasa harmonis, senantiasa sejuk dipandang mata dan menjadi kerinduan untuk senantiasa kumpul bersama mereka. Kita diperintahkan untuk senantiasa berdoa seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an surat al-Furqan ayat 74 وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا Artinya “Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa’,” Ulama menafsirkan kalimat "jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa" adalah sebuah harapan agar mereka menjadi panutan bagi orang-orang bertakwa baik dalam lembutnya perbuatan mereka maupun halusnya perkataan mereka. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa indikator orang bertakwa adalah orang-orang yang bisa berbuat paling baik kepada pasangannya dan keluarganya baik dalam perbuatan maupun perkataan mereka. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Semoga kita senantiasa dikaruniai keluarga yang terbaik oleh Allah swt. Keluarga yang senantiasa harmonis, tersemai dan tumbuh nilai-nilai agama di dalamnya, saling mencintai dan menjaga satu sama lain, jauh dari kekerasan dalam rumah tanggan, serta menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Amin أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِ الْمُصْطَفَى، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الشُّرَفَا أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyakorang percaya melihat rumah mereka tidak sesuci dan ”sepenting” gereja. Banyak orang kristen telah mengabaikan peran penting rumah sebagai sumber berkat dalam banyak teks di Perjanjian Lama, Tuhan sering berkata tentang berkatdi dalam rumah umat-Nya! Mis. Ul. 64-9; artinya Tuhan memandang rumah dan keluarga sebagai hal yang amat penting!Tuhan memulai kehidupan manusia dengan perkawinan dan keluarga. Komunitas pertama yang Tuhan bangun adalah keluarga dan rumah tangga!Jadi, rumah dimana di dalamnya keluarga tinggal adalah sesuatu yang sangat sebab itu kita perlu tahu bagaimana agar rumah keluarga kita diberkati Tuhan!BAGAIMANA MENDATANGKAN BERKAT TUHAN ATAS RUMAH KITA1. Jadikan rumah anda sebagai ”rumah Tuhan” – ini kita sering salah kaprah menilai bahwa rumah Tuhan itu hanya gereja. Tapi sebenarnya rumah dimana kita tinggal pun adalah rumah Tuhan. Artinya, ”tempat” dimana Tuhan mau tinggal dan berdiamdisana!Perilaku kita di rumah seharusnya sama seperti perilaku kita di gereja – menyembah, mengasihi, melayani, berdoa dsb. Kalau ini terjadi, hasilnya akan luar biasa – lih a Berbahagia dan baik keadaannya sehat, damai sejahtera, banyak berkatb Isteri akan menjadi seperti pohon anggur sumber sukacita dalam keluarga.c Anak-anak seperti tunas pohon zaitun memiliki masa depan yang gemilang seperti tunas yang sedang tumbuh.d Laki-laki suami diberkati Tuhan pekerjaan dan usahanya maju. hadirat Tuhan dalam rumah anda – 2 rumah anda sebagai altar doa bagi Tuhan. Ini tidak berbicara tentang altar harafiah, tetapi hati yang dipenuhi kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan!Kalau ada doa yang dinaikkan dalam rumah, maka hadirat Tuhan akan hadir. Dan kalau hadirat Tuhan hadir, maka mujizat pasti terjadia Yang sakit menjadi sembuhb Yang susah menjadi senangc Yang lemah menjadi kuat d Yang kekurangan menjadi kelimpahan. yang rumahnya dipenuhi hadirat Tuhanakan merasa betah dan nyaman tingal dirumahnya!3. Bangunlah bahtera keselamatan dalam rumah anda – kisah hidup Nuh kita tahu bahwa ia melakukan segala macam cara untuk menyelamatkan keluarganya dari bahaya banjir orang tua juga harus melakukan hal yang sama untuk memang tidak bisa menyelamatkan jiwa anak kita hanya Tuhan yang bisa, tapi kita bisa malahan harus mendekatkan anak kita kepada Tuhan. Bagaimana caranya ?a Sering-seringlah mengajak ngobrol anak anda tentang Tuhan dan karyaNya yang ajaib dalam hidup keluarga anda.b Tunjukkanlah teladan iman kepada anak-anak anda, seperti sering berdoa, tetap tenang ketika ada masalah, baca Firman Tuhan setiap hari dsb.c Bangunlah prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam hidup berkeluarga, seperti cinta kasih, kesetiaaan, penghormatan akan orang lain, pengampunan dsb.d Doronglah anak-anak anda untuk beribadah. Kalau sejak dini kita lakukan , hasilnya anak-anak akan merasakan beribadah sebagai sebuah kebutuhan! e Ajarlah anak-anak anda dengan cara yang sesuai Firman Tuhan di rumah anda!4. Jadikan rumah anda benar-benar sebuah ”rumah” homeJadikan rumah anda sebuah home, dan bukan house. Artinya, sebuah home adalah sebuah tempat tinggal yang nyaman, damai, ada kasih, ada suasana kekeluargaan di sebuah house hanyalah sebuah tempat untuk tinggal bersama tanpa ada suasana kekeluargaan di sana. Kalau rumah anda adalah sebuah home, maka berkat Tuhan akan mengalir kesana !Kalau semua anggota keluarga rukun dan damai suasana home, maka kesanalah berkat-berkat Tuhan akan dilimpahkan! – Jadikan rumah anda tempat ”pelatihan” untuk melayani – kita harus menjadi seperti gereja, yaitu tempat untuk latihan melayani! Yosua berkomitmen bahwa ia dan seisi rumahnya akan melayani Tuhan!Nah, kita pun harus berkomitmen bahwa seisi rumah kita akan melayani rumah kita bisa belajar melayani lewat aDoa bersama – dengan doa bersama kita akan terlatih untuk suka dan bisa berdoa.bSaling melayani – sebagai sesama anggota keluarga kita bisa berlatih untuk saling melayani. Ini modal yang luar biasa agar memiliki hati seorang hamba!cSaling mengasihi – kasih harus menjadi landasan dalam umah kita. Dengan demikian kita nanti akan terbiasa hidup dalam kasih. Ini modal hebat untuk menjadi pelayan Tuhan yang sejati!dSaling mengampuni – seperti gereja adalah komunitas orang-orang yang sudah diampuni, maka keluarga juga harusnya menjadi komunitas orang-orang yang saling yang penghuninya belajar untuk melayani Tuhan dan sesamanya akan menjadi rumah yang sangat diberkati Tuhan!Akhirul kalam, rumah dimana kita tinggal adalah tempat dimana Tuhan juga mau tinggal! Oleh sebab itu jadikan rumah anda sebuah home suasananya damai dan penuh kekeluargaan, maka berkat-berkat Tuhan akan dicurahkan di sana! Lihat Filsafat Selengkapnya – Renungan harian kristen tentang keluarga. Keluarga dalam agama Kristen merupakan persekutuan antara ayah, ibu, anak, kakek, nenek, adik, kakak, saudara sepupu, keponakan, hingga saudara tiri dari suami atau istri. Peran keluarga dalam agama Kristen sangat besar. Meraka akan menjadi tempat pertama di mana kita belajar mengenal Yesus. Mereka pun akan menjadi orang-orang pertama yang menmbuhkan keyakinan dalam hati kita untuk percaya yang berumah tangga senantiasalah memanjatkan doa katolik untuk keutuhan rumah tangga, sebab Tuhan tidak suka adanya pertikaian yang melibatkan dua orang yang sebelumnya saling mengasihi. Hal ini pun juga banyak dibahas pada ayat alkitab tentang kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa renungan harian rohani, tujuannya agar kita lebih bisa memaknai arti keluarga secara rohani, bagaimana kita harus bersikap ketika bersama keluarga, dan bagaimana kita harus menjadi bagian dari keluarga rohani. Keluarga Rukun Mengalami Berkat Tuhan Kunci Kebahagiaan Keluarga Keluarga Rukun Mengalami Berkat Tuhan“Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” Matius 18 orang tentu ingin memiliki keluarga yang rukung dan dipenuhi dengan damai sejahtera. Keluarga rukun adalah apabila hubungan suami-istri harmonis, hubungan antara orang tua dan anak-anaknya pun begitu dekat dan kompak. Bila keluarga rukun, rumah tangga pun akan menjadi tempat yang begitu menjelaskan sbeuah kebenaran bahwa rumah tangga atau keluarga yang hidup dalam kerukunan akan menjadi tujuan Tuhan mencurahkan berkat-berkat-Nya.“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! …Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” Mazmur 1331, 3.Rumah tangga yang rukun tidak dapat tercipta dengan sendirinya, melainkan perlu diusahakan, dipupuk, dan dibina dari hari ke hari. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membangun keluarga sediakan waktu bersama, bangun mezbah keluarga atau lakukan saat teduh bersama. Ketika kita membangun mezbah doa dalam keluarga, Tuhan tentu akan hadir melawat kita.“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Matius 1820.Kita pun juga dapat menyediakan waktu bersama dengan keluarga untuk kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya makan bersama keluarga di luar ataupun piknik ketika akhir praktekkan kasih. Keluarga adalah gereja terkecil, tempat awal kita mempraktekkan kasih. Kasih dapat dinyatakan dengan saling peduli, memperhatikan, menghargai, menghormati, dan menolong.“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Matius 712a.Bila kita mau dikasihi, kita pun harus belajar mengasihi. Bila kita tidak mau disepelekan, kita pun tidak boleh menyepelekan orang lain.“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Galatia 62. Kunci Kebahagiaan Keluarga“Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” Mazmur 128 orang yang sudah berumah tangga tentu memiliki harapan rumah tangga yang dibangunnya agar tetap kokoh, langgeng, dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kekuatan pondasinya, sebab pondasi menentukan kekokohan suatu bangunan menghadapi goncangan dan yang kuat bagi kehidupan rumah tangga atau keluarga adalah takut akan Tuhan ayat nas, yang berarti hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Bila kita sudah membangun pondasi keluarga dengan hati takut akan Tuhan, maka berkat akan dicurahkan dalam kehidupan keluargakita.“…engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!” ayat 2.Kalimat hasil jerih payah tanganmu membahas tentang pekerjaan, usaha, bisnis, atau apa saja yang kita kerjakan. Termasuk pelayanan yang akan dijadikan Tuhan berhasil dan beruntung. Takut akan Tuhan berbicara terhadap ketaatan, di mana setiap ketaatan selalu mendatangkan upah atu berkat dari Tuhan. Berkat itulah yang akan dinikmati oleh seluruh anggota melibatkan Tuhan dalam membangun rumah tangga, itu adalah hal yang sia-sia. Sebab Tuhan memiliki kuasa untuk menumbuhkan sukacita dalam kehidupan bersama.“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur 1272.“Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.” Hagai 19.Jangan terlalu sibuk mengejar urusan duniawi dan mengesampingkan perkara-perkara rohani, lupa membangun mezbah doa, dan lupa mengembalikan persepuluhan yang pada akhirnya justru menghalangi berkat kita Itulah beberapa kumpulan renungan harian kristen tentang keluarga, ilustrasi khotbah tentang keluarga kristen, renungan harian kristen, khotbah kebaktian keluarga, renungan tentang keluarga kristen, renungan keluarga kristen, renungan harian anak, ayat alkitab tentang keluarga, renungan harian katolik mengenai keluarga, gmim, hari ini, Harian Kristen Tentang PengharapanRenungan Harian Kristen Untuk PemudaRenungan Harian Kristen Tentang Kasih Tuhan

ilustrasi khotbah tentang rumah tangga