🎮 Menghancurkan Musuh Dengan Surat Al Ikhlas
Dandemi kuda yang memercikkan 100:1, 100 1, 100-1, Surah Al Aadiyaat 1, Tafsir surat AlAadiyaat 1, Quran Al Adiyat 1, Surah Al Aadiyat ayat 1, # 1-6. Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah.
5tahun 3gp, abg mandi telanjang, ajian dalam surat ar-rahman, ajian penghacur suami istri, ajian sakti islam, ajian sancang, al fil 313, Alfil pelumat musuh, allahumma aghisna artinya, amalan alfill untuk benteng diri, Amalan ijazah kpl surah al lahab, amalan kerejekian hasbunallah, amalan mantra menghancurkan musuh yg zalim, amalan
Danjika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Tafsir
IwanGayo mengatakan pada rakaat pertama Rasulullah membaca surat Al kafirun dan rakaat kedua al-ikhlas. Sesudah salam Rasulullah SAW kembali lagi ke rukun Hajar Aswad dan mengusap serta menciumnya. Tidak tuhan selain Allah satu-satunya yang menepati janjinya dan menolong para hamba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya sendirian."
Jawabannyaadalah tidak. Ada sebuah doa untuk menghancurkan orang zalim, sebuah doa untuk menghadapi musuh musuh kita. Dengan mengamalkan doa tersebut maka pertolongan Allah SWT akan datang, hukum karma Allah akan berlaku.
عدوالإخلاص وهاذمه الرغبة في مدح الناس والطمع فيما عندهم. فمن نقى قلبه من هذين سهل عليه تحقيق باب الإخلاص "Musuh ikhlas dan penghancur nya adalah : (1) berharap memperoleh pujian orang-orang dan (2) berharap pemberian dari mereka. Barangsiapa yang membersihkan hatinya dari dua perkara ini maka mudah baginya untuk mewujudkan keikhlasan"
dankuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi, sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya, dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya, dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
Olehkarena itu mengetahui siapa musuh-musuh Islam adalah perlu, agar kita mengetahui jalan keluar dan menghindarinya. Musuh-musuh itu terbagi-bagi menjadi musuh dari luar dan musuh dari dalam. 1. Musuh dari luar One. Syaithan Syaithan adalah musuh pertama ummat manusia. Dan permusuhannya terhadap Adam, bapak sumua manusia sudah terkenal.
AlQur'an Surat Al-Isra' - Surat Al-Isra' Ayat 2033 memiliki arti Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, "Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." bahwa Bani Israil akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina, sehingga Allah meng
6EBHV. Surat Al Ikhlas merupakan surat ke-112 dalam Al-Qur’an. Berikut ini Surat Al Ikhlas dan artinya, asbabun nuzul, serta tafsirnya. Surat ini terdiri dari empat ayat dan termasuk surat makkiyah. Dinamakan surat ini Al Ikhlas karena di dalamnya berisi prinsip-prinsip tauhid. Hakikat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi tujuan bergantung dan sama sekali berbeda dengan makhluk. Surat Al Ikhlas dan ArtinyaAsbabun NuzulKeutamaan Surat Al Ikhlas1. Mendatangkan cinta Allah2. Wasilah masuk surga3. Sepertiga Al-Qur’anTafsir Surat Al IkhlasSurat Al Ikhlas ayat 1Surat Al Ikhlas ayat 2Surat Al Ikhlas ayat 3Surat Al Ikhlas ayat 4Penutup Surat Al Ikhlas dan Artinya Berikut ini Surat Al Ikhlas dalam tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad ArtinyaKatakanlah “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” Baca juga Ayat Kursi Surat yang terdiri dari empat ayat ini termasuk surat Makkiyah. Mengapa dinamakan Surat Al Ikhlas padahal di dalamnya tidak ada kata al ikhlas? Karena al ikhlas adalah tauhid, beribadah hanya kepadaNya. Dan surat ini berisi tentang pokok-pokok tauhid. Surat yang turun di Makkah setelah Surat Al Falaq dan Surat An Nas ini juga dinamakan Surat Qul huwallaahu ahad. Terambil dari ayat pertama dari surat ini. Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, surat ini juga memiliki nama lain Surat at Tafrid, at Tajrid, at Tauhid, an Najah, dan al Wilaayah. Juga punya nama lain Surat al Ma’rifah dan al Asas. Ibnu Katsir mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka’ab mengenai asbabun nuzul Surat Al Ikhlas. Bahwa ada orang-orang musyrik yang berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan surat Al Ikhlas. Riwayat lain menyebutkan, ada orang yang Badui yang datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ia bertanya, “Gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka turunlah surat ini. Baca juga Sholat Tahajud Keutamaan Surat Al Ikhlas Surat Al Ikhlas memiliki banyak fadhilah atau keutamaan. Di antaranya adalah tiga keutamaan berikut ini 1. Mendatangkan cinta Allah Rasulullah pernah mengangkat seorang laki-laki menjadi pemimpin pasukan khusus untuk menyelesaikan suatu tugas. Ketika menjadi imam sholat bagi pasukannya, laki-laki itu selalu membaca Surat Al Ikhlas. Setelah pasukan pulang, mereka menceritakan kepada Rasulullah. Mendapati laporan itu, Rasulullah menyuruh mereka untuk menanyakan kepada laki-laki tersebut, apa alasannya selalu membaca surat ini dalam sholatnya. “Karena di dalamnya ada sifat Tuhan Yang Maha Pemurah dan aku suka membacanya dalam sholatku,” jawab laki-laki itu. Setelah jawaban itu disampaikan kepada Rasulullah, beliau pun bersabda أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ Sampaikan kepadanya, bahwa Allah menyukainya. HR. Bukhari 2. Wasilah masuk surga Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan Imam Bukhari, pernah ada seorang laki-laki menjadi imam Masjid Quba. Setiap kali telah membaca surat lain dari Al Quran, ia menutupnya dengan surat Al Ikhlas. Sahabat yang lain pun mengingatkannya, “Engkau telah membaca surat ini, tetapi kelihatannya engkau merasa tidak cukup dengannya. Lalu engkau membaca surat Al Ikhlas.” “Aku tidak akan meninggalkan surat ini. Jika engkau mau menjadikanku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian.” Hal itu kemudian diceritakan kepada Rasulullah saat beliau mengunjungi Masjid Quba. “Hai Fulan, apa yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu, mengapa engkau selalu membaca Surat Al Ikhlas dalam sholatmu?” tanya Rasulullah. “Aku menyukainya,” jawab laki-laki tersebut. Mendengar jawaban itu, Rasulullah lantas bersabda حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ Kecintaanmu kepada surat ini dapat memasukkanmu ke dalam surga. HR. Bukhari Dalam riwayat Tirmidzi, ada seorang laki-laki yang berkata kepada Rasulullah bahwa dirinya menyukai surat ini. Maka Rasulullah pun bersabda إِنَّ حُبَّكَ إِيَّاهَا يُدْخِلُكَ الْجَنَّةَ Sesungguhnya kecintaanmu kepada surat ini dapat memasukkanmu ke dalam surga. HR. Tirmidzi 3. Sepertiga Al-Qur’an Dalam Shahih Bukhari dikisahkan seorang laki-laki yang membaca Surat Al Ikhlas berulang-ulang dalam shalat sunnah. Orang yang mendengarnya lantas menceritakan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman Tangan-Nya. Sesungguhnya ia benar-benar sebanding dengan sepertiga Al Quran. HR. Tirmidzi Baca juga Bacaan Sholat Tafsir Surat Al Ikhlas Tafsir Surat Al Ikhlas ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah. Kami berusaha mensarikan dari lima tafsir tersebut agar terhimpun banyak manfaat yang kaya khazanah tetapi tetap ringkas. Surat Al Ikhlas ayat 1 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Katakanlah “Dialah Allah Yang Mahaesa.” Ketika orang-orang Yahudi mengatakan, “Kami menyembah Uzair anak Allah.” Orang Nasrani mengatakan, “Kami menyembah Isa anak Allah.” Orang-orang musyrik mengatakan, “Kami menyembah berhala.” Maka Allah menegaskan bahwa Dia Maha Esa. Dialah Allah Tuhan Yang Satu, Yang tiada tandingan-Nya, tiada lawan-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Kata ahad أحد terambil dari akar kata wahdah وحدة yang artinya kesatuan. Juga kata waahid واحد yang berarti satu. Kata ahad dalam ayat ini berfungsi sebagai sifat Allah yang artinya Allah memiliki sifat tersendiri yang tidak dimiliki oleh selain-Nya. Menurut Sayyid Qutb, “qul huwallaahu ahad” merupakan lafal yang lebih halus dan lebih lembut daripada kata “ahad.” Sebab ia menyandarkan kepada makna “wahid” bahwa tidak ada sesuatu pun selain Dia bersama Dia dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang sama denganNya. “Ini adalah ahadiyyatul-wujud, keesaan wujud. Karena itu tidak ada hakikat kecuali hakikat-Nya dan tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya. Segala maujud yang lain hanyalah berkembang atau muncul dari wujud yang hakiki itu dan berkembang dari wujud dzatiyah itu,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir fi Zilalil Qur’an. Surat Al Ikhlas ayat 2 اللَّهُ الصَّمَدُ “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” Ibnu Abbas menjelaskan tafsir ayat ini. Maksudnya adalah, seluruh makhluk bergantung kepada Allah dalam kebutuhan dan sarana mereka. Dialah Tuhan yang Maha Sempurna dalam perilaku-Nya. Maha Mulia yang Maha Sempurna dalam kemulian-Nya. Maha Besar yang Maha Sempurna dalam kebesaran-Nya. Al Hasan mengatakan, arti ayat ini adalah Allah Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Menurut Tafsir Al Misbah, ash shamad الصمد terambil dari kata kerja shamada صمد yang artinya menuju. Ash shamad merupakan kata jadian yang artinya “yang dituju.” Sedangkan menurut Sayyid Qutb, arti ash shamad الصمد secara bahasa adalah tuan yang dituju, yang suatu perkara tidak akan terlaksana kecuali dengan izinnya. Allah adalah Tuan yang tidak ada tuan sebenarnya selain Dia. Dialah satu-satunya yang dituju untuk memenuhi segala hajat makhluk. Surat Al Ikhlas ayat 3 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ “Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.” Ibnu Katsir menjelaskan bahwa makna ayat ini adalah Allah tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak mempunyai istri. Sayyid Qutb menjelaskan, hakikat Allah itu tetap, abadi, azali. Sifat-Nya adalah sempurna dan mutlak dalam semua keadaan. Kelahiran adalah suatu kemunculan dan pengembangan, wujud tambahan setelah kekurangan atau ketiadaan. Hal demikian mustahil bagi Allah. Kelahiran juga memerlukan perkawinan. Lagi-lagi, ini mustahil bagi Allah. Surat Al Ikhlas ayat 4 وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” Kata kufuwan كفوا terambil dari kata kufu’ كفؤ yang artinya sama. Tidak ada seorang pun yang setara apalagi sama dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dialah yang memiliki segala sesuatu dan yang menciptakannya, maka mana mungkin Dia memiliki tandingan dari kalangan makhluk-Nya yang bisa mendekati atau menyamai-Nya. Menurut Sayyid Qutb, makna ayat ini adalah, tidak ada yang sebanding dan setara dengan Allah. Baik dalam hakikat wujudnya maupun dalam sifat dzatiyahnya. Baca juga Isi Kandungan Surat Al Ikhlas Penutup Surat ini berisi rukun-rukun aqidah dan dan syariat Islam paling penting. Yakni mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyifati Allah dengan sifat sempurna dan menafikan segala sekutu bagi-Nya. Surat ini merupakan bantahan telak kepada orang-orang kafir baik dari kalangan kaum pagan musyrik maupun Yahudi dan Nasrani. Mereka semua telah menyekutukan Allah. Maka Allah menjelaskan tauhid yang benar, yang harus diimani oleh umat Islam. Dalam empat ayat yang padat dan sarat kandungan makna yang dalam. Demikian Surat Al Ikhlas mulai dari terjemahan, asbabun nuzul, keutamaan hingga tafsirnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua, menambah kedekatan dengan Allah dan Dia berkenan menganugerahkan cinta-Nya kepada kita. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
- Surat Al Ikhlas adalah salah satu surat pendek yang terdapat pada juz ke 30 di dalam kitab suci Al Quran. Surat Al Ikhlas berisi tentang tauhid kepada Allah SWT, di mana tauhid adalah konsep dalam Islam yang menyatakan tentang keesaan Allah SWT. Tidak sekadar belajar membacanya, tetapi kita juga perlu mengetahui arti dan keutamaan yang terkandung di dalam surat Al Ikhlas. Mari kita simak lebih lanjut mengenai bacaan, arti, dan keutamaan dari surat Al Ikhlas berikut ini. Bacaan dan Arti Surat Al Ikhlas Al Ikhlas merupakan surat ke-112 di dalam Al Quran, yang tergolong surah Makkiyah serta terdiri atas 4 ayat. Melansir laman dijelaskan mengenai sebab dari turunnya surat Al Ikhlas ini bermula dari pertanyaan orang-orang kafir mengenai Allah SWT, seperti disebutkan dalam sebuah hadis berikut ini Baca Juga Setara dengan Sepertiga Al Quran, Ini Arti Surat Al Ikhlas dan Keutamaannya "Dari Ubayy bin Ka’ab Radhiyallahu anhu bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , “Sebutkan nasab Rabbmu kepada kami!”, maka Allah menurunkan Katakanlah “Dia-lah Allah, yang Maha Esa", [HR Tirmidzi, no 3364; Ahmad, no 20714; Ibnu Abi Ashim di dalam as-Sunnah 1/297. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani]. Berikut ini adalah bacaan latin surat Al Ikhlas. Qul huwallahu ahadAllahus-samadLam yalid wa lam yuladWa lam yakul lahu kufuwan ahadIsi pokok surat Al Ikhlas adalah tentang penegasan terhadap keesaan Allah SWT. Surat Al Ikhlas juga mengajarkan kita semua untuk menolak segala bentuk penyekutuan terhadap Allah SWT. Berikut ini adalah arti dari surah Al Ikhlas secara rinci Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.Allah tempat meminta segala sesuatu.Allah tidak beranak dan tidak pula tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. Keutamaan Surat Al Ikhlas Surah Al Ikhlas memiliki arti “Memurnikan Keesaan Allah SWT”. Terdapat banyak sekali keutamaan jika kita mengamalkan surat Al Ikhlas, salah satunya adalah membaca Al Ikhlas 1 kali setara dengan membaca sepertiga Al Quran. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi Baca Juga Urutan Bacaan Surat Pendek Witir 3 Rakaat Sesuai Sunnah, Perhatikan Rakaat Terakhir! Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya surah Al Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al Quran".
Assalamualaikum wr wb. Semoga kita semua diberi pertolongan oleh Allah SWT untuk bisa melakukan hal yang diridhoi-Nya. Berikut ini adalah ijasah ilmu untuk membinasakan musuh yang mendholimi kita dengan menggunakan salah satu keistimewaan ayat HASBUNALLOH WA NI’MAL WAKIL sebagaimana yang termuat dalam kitab Sirrul Jalil mahakarya dari Maestro ilmu Hikmah Syeikh Al-Qutub Hasan Asy-Syadzili Sebelum membahas lebih lanjut amalan ini, silahkan Tawassul/kirim Al Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW, Syekh Hasan Syadzili, orang tua kita. Fadhilah Target akan mengalami sakit, tertimpa bencana dan bahkan bisa membinasakan mereka dari kehidupan ini. Tata cara Puasa tiga hari dimulai hari Selasa. Pada malam hari diatas jam 12, saat kebanyakan orang tertidur maka bangunlah dan wudhu kemudian shalat dua raka’at shalat sunat mutlak. Pada raka’at pertama membaca surat alfatihah dan ayat mulia, yaitu =HASBUNALLOH WA NI’MAL WAKIL 450 x Ulangi pada raka’at kedua dengan bacaan yang sama. Setelah selesai shalat, duduk dan wiridkan =HASBUNALLOH WA NI’MAL WAKIL 450 x Setelah selesai, baca ayat =YUSHOBBU MINFAUQIRU’USIHIMUL HAMIIMU YUSHHARU BIHII MAA FII BUTHUUNIHIM WALJULUUDU WALAHUMMAQOOMI’U MIN HADIIDIN. KULLAMAA AROODUU AYYAKHRUJUU MINHAA UIIDUU FIIGA WADZUUQUU ADZAABAL HARIIQI 3 x =FA AKHODZATHUM SHOO’IQOTUL ADZAABIL HUUNI BAMAA KAANUU YAKSIBUUNA 3 x =YAUMA YAUNA MAA YUU’ADUU LAM YALBATSUU ILLAA SAA’ATAMMINNAHAARIN, BALAAGHUN FAHAL YUHLAKU ILLAL QOUMUL FAASIQUUNA. 3 x Artinya Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka orang kafir. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. kepada mereka dikatakan, “Rasailah azab yang membakar ini”. Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka merasa seolah-olah tidak tinggal di dunia melainkan sesaat pada siang hari. inilah suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. Selanjutnya baca surat al fiil =ALAM TARA KAYFA FA’ALA RABBUKA BI-ASH-HAABIL FIIL. ALAM YAJ’AL KAYDAHUM FII TADHLIIL. WA-ARSALA ALAYHIM THAYRAN ABAABIIL. TARMIIHIM BIHIJAARATIN MIN SIJJIIL. FAJA’ALAHUM KA’ASHFIN MA KUUL artinya Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, Yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Selanjutnya, lakukan shalat dua raka’at lagi seperti diatas, dan membaca ayat-ayat diatas dengan bilangan yang telah ditentukan tersebut dan hal ini shalat dua raka’at beserta bacaannya serta membaca ayat-ayat di atas sampai dua atau tiga kali. Kemudian membaca doa =KHUDZUU KADZA WA KADZAA AKHDZA AZIIZIMUQTADIRIN. FABILLAAHI WA BIROSUULIHII SHOLLALLOOHU ALAIHI WASALLAMA TSUMMA BIKUM AJIIBUU BILLADZII KHOLAQOKUMMINNUURIHI WA ASKANAKUM FII SAMAA’IHI WA ADNAAKUMMIN HIJAABIHII WAQORROBAKUMMIN ARSYIHII WA AMADDAKUM BINUURIMMUSYA’SYA’IN SAATHI’IN LAAMI’IN TAKHTHOFU BIHIL ABSHOORO WA JA’ALA BI AIDIIKUM HAROBAMMINNAARIL MAGHBUUTHI BI HUBBIKUM ALAIKUM BIL KALIMAATIL MUQODDASATI. YAA KHUDDAAMA HAADZIHIL ASMAA’I WAL AYAATISSYARIIFATIF’ALUU MA’A isi nama target anda ………IBNI FULAANIN ALAA AYYI NA’UIN TURIIDUHUU FAIINNAHUU YAKUUNU DZAALIKA BIIDZNILLAAHI TA’AALA. Artinya tindaklah wahai para penjaga/malaikat seperti ini yang aku bayangkan sesuai tindakan Allah SWT yang Maha Agung lagi Maha Pemberi Kuasa. Maka dengan Allah SWT, dengan rasul-Nya SAW kemudian dengan kalian. Kabulkanlah dengan Allah SWT yang telah menciptakan kalian dari cahaya-Nya dan yang telah menempatkan kalian di langit-Nya, telah mendekatkan kalian pada tirai-Nya, telah mendekatkan kalian kepada singgasana-Nya dan yang telah memberkahi kalian dengan cahaya yang sangat terang, cahaya yang bisa menghapus penglihatan. Dan dengan Allah SWT yang telah menjadikan peperangan di bawah kuasa kalian, peperangan dengan api yang diliputi cinta kalian atas kalian terhadap kalimat-kalimat yang disucikan. Wahai para penjaga asma ini dan ayat-ayat mulia, lakukanlah atas ……… putra ……… nama target lengkap dengan nama ayah/atau ibunya dengan cara yang Engkau kehendaki. Karena sesungguhnya hal itu dengan izin Allah SWT. Lakukan sampai 3 tiga kali tiap malam 3 malam atau 7 malam. Kemudian lihat dan nantikan apa yang terjadi musuh akan mengalami bencana yang menimpa mereka bahkan bisa jadi mereka dibinasakan dari muka bumi ini selama-lamanya. Catatan Tambahan PENGHANCURAN TOTAL EFEK AMALAN SEMAKIN MENGERIKAN Pada saat berdoa bayangkan dalam fikiran sesuai tujuan. Bila bertujuan untuk menghacurkan mereka maka bayangkan kehancuran tersebut bila mana mereka memang pantas dihancurkan. Bila tidak maka bayangkan bencana yang ringan. Cara membayangkan tersebut adalah seperti layaknya Anda memukul mereka dengan ayat mulia yang diumpamakan sebuah pedang kemudian pedang tersebut Anda gunakan untuk membunuh orang-orang jahat. Bila Anda menginginkan untuk mengusai atau menundukkan orang dzalim, dengan berbagai adzab hal ini bisa Anda lakukan, yaitu pada hari Sabtu sebelum matahari terbit dan setelah shalat subuh Anda cari tempat yang sepi sekiranya tidak ada orang yang melihat. Selanjutanya bacalah =HASBUNALLOH WA NI’MAL WAKIL 1000 x Dan setelah selesai bacalah ayat dan doa dibawah ini sebanyak 60 enampuluh kali. =QUL YAA AHAL KITAABI HAL TANQIMUUNA MINNAA ILLAA AN AAMANNAA BILLAAHI WA MAA UNZILA MINQOBLU WA ANNA AKTSAROKUM FAASIQUUNA. QUL HAL UNABBI’UKUM BISYARRIMMINDZAALIKA MATSUUBATAN INDALLOOHI MALLA’ANAHULLOOHU WA GHODHIBA ALAIHI WA JA’ALA MINHUMUL QIROODATA WAL KHONAAJIRO WA ABADATTHOOGHUUTA ULAA’IKA SYARRUMMAKAANAW WA’ADHOLLU AN SAWAA’ISSABIILI. 60 x Artinya Katakanlah “Hai ahli Kitab, Apakah kamu memandang Kami salah, hanya lantaran Kami beriman kepada Allah SWT, kepada apa yang diturunkan kepada Kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang Fasik? Katakanlah “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari orang-orang fasik itu disisi Allah SWT, Yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah SWT, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan orang yang menyembah thaghut?”. mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. Tambahi dengan membaca ayat ini =SAROOBIILUHUM MIN QOTHIROONIW WATAGHSYAA WUJUUHAHUMUNNAARU. ALLOOHUMMA AGHSYI ALAA KADZAA WA KADZAANNAARU FII QOLBIHII WA SAA’IRI BADANIHI. LIYAJZIYALLOOHU KULLA NAFSIMMAA KASABAT INNALLOOHA SARII’UL HISAAB. FALLADZIINA KAFARUU QUTHI’AT LAHUM TSIYAABUMMINNAARIN. KADZAALIKA QUTHI’AT LIKADZAA TSIYAABUMMINNAARIN Artinya Pakaian mereka adalah dari pelangkin ter dan muka mereka ditutup oleh api neraka. Ya Allah SWT, tutuplah atas orang ini, begitu pula api di dalam hati dan seluruh badannya. Agar Allah SWT memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah SWT Maha cepat hisab-Nya Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Begitu pula, terbuat untuk orang ini pakaian dari api. Demikian semoga bermanfaat dan gunakan secara bijaksana. Setelah kita punya senjata ilmu dan amalan, namun Ingat sedulur! sesungguhnya MUSUH KITA ADALAH DIRI KITA SENDIRI DAN JIHAD YANG PALING AKBAR ITU BUKAN MENGALAHKAN MUSUH DI LUAR DIRI KITA NAMUN MENGALAHMAN MUSUH DI DALAM DIRI KITA YAITU MENUNDUKKAN DAN MENGUASAI HAWA NAFSU KITA SENDIRI. JUGA MEMBERI MAAF KESALAHAN ORANG LAIN ADALAH PERBUATAN YANG MULIA. Terima kasih dan salam paseduluran. kwa,2016
menghancurkan musuh dengan surat al ikhlas